Agen Poker Terpercaya - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto membuka peluang untuk diadakannya revisi Undang-Undang Terorisme. Hal ini menyusul peristiwa bom Sarinah, Kamis 14 Januari lalu dan maraknya paham radikalisme menyusup ke tengah-tengah masyarakat Indonesia.
"Kita harus melihat secara menyeluruh ya dari aspek legalnya, kita juga harus memberikan dukungan, bagaimana pemerintah memiliki alat negara untuk memberantas terorisme ini," kata Hasto saat menghadiri Apel Kebhinekaan Lintas Iman Bela Negara di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (17/1/2016),Seperti yang dilansir oleh Agen Poker Terpercaya Pokercino.com
Wacana revisi UU terorisme ini dinyatakan oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj saat menghadiri acara yang sama. Hasto mengatakan Fraksi PDI P akan menampung aspirasi ini dan menyiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk salah satu upaya meredam aksi terorisme ini. Ia juga mengaku akan membuka dialog dengan tokoh yang mengerti persoalan ini.
"Sehingga diperlukan upaya untuk melakukan revisi undang-undang tentu saja, fraksi PDI perjuangan akan mendengarkan aspirasi tersebut. Kemudian juga akan berdialog dengan para tokoh yang punya kompentensi dengan persoalan ini," jelas Hasto.
Hasto tak khawatir jika undang-undang ini direvisi maka Indonesia akan kembali ke zaman Orde Baru. Lebih penting menurutnya mendengarkan aspirasi dari tokoh-tokoh masyarakat, sambil memperhitungkan segala perspektif dalam revisi undang-undang ini.
"Saya pikir, bukan keinginan Menko Polhukam ya (Indonesia kembali ke Orba), juga aspirasi dari banyak tokoh-tokoh masyarakat, bangsa dan agama. Yang penting kita mendengarkan aspirasi itu dan kemudian mempelajari seluruh perspektif itu. Intinya negara tidak boleh kalah dengan gerakan anti kemanusiaan dan terorisme," pungkas Hasto.(MC)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar