www.pokersuperman.net |
Agen poker Terpercaya - Seorang pekerja rumah tangga (PRT) yang tengah hamil sekitar 4 bulan menjadi korban pembunuhan.
Korban yang bernama Samsiah (40) tersebut ditemukan tak bernyawa di perumahan Pesona Mungil II Blok AB 20, Sukmajaya, Kota Depok.
Samsiah merupakan warga yang berasal dari Kampung Cikandu RT 008/004, Ciherang, Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kini kasus kematian Samsiah telah diselediki oleh pihak kepolisian guna mendapat titik terang.
1. Kronologi
Melansir dari Kompas.com yang mendatangi lokasi kejadian pada hari Senin (6/11/2017), Samsiah tinggal di rumah Gultom, seorang rektor Universitas Negeri Medan di Sumatera Utara.
Gultom diketahui telah pergi sejak hari Sabtu pagi pekan lalu bersama dengan anak-anaknya untuk menghadiri suatu acara di sebuah hotel.
Otomatis rumah tersebut hanya ditinggali oleh Samsiah seorang.
Pada hari Minggu pagi, Samsiah masih terlihat pergi ke pasar untuk berbelanja.
Samsiah pulang dari belanja sekitar pukul 10.00 WIB.
Namun pada siang hari, sekitar pukul 11.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB, terdengar suara gaduh di rumah yang ditinggali Samsiah.
"Ada suara gaduh sekitar jam 11 sampai jam 12 itu, saya kira sedang pindah barang, ternyata begitu ada kejadian ini saya baru tahu kalau itu pembunuhan, tidak ada suara minta tolong juga soalnya. Hanya suara gaduh seperti benturan saja," kata Alexander, saksi mata yang diwawancarai Kompas.com.
Alexander baru mengetahui adanya peristiwa pembunuhan tersebut setelah keluarga Gultom pulang ke rumah pada Minggu sore.
Pada saat itu, keluarga Gultom kesulitan untuk masuk ke rumah karena kondisi rumah terkunci dari dalam sehingga salah seorang anaknya memutuskan untuk naik ke lantai 2 rumahnya melalui pintu samping.
Saat itulah, diketahui bahwa Samsiah telah tewas terbujur kaku di kamarnya dengan kondisi bersimbah darah dengan luka tusukan di perut dan memar di wajah.
Kejadian tersebut lantas dilaporkan ke RT setempat dan kepolisian dan jenazah Samsiah dibawa ke Rumah Sakit Polri.
2. Temukan Gunting Bernoda Darah dari TKP
Pada Senin (6/11/2017) malam, Kepolisian Resort Kota Depok dipimpin Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan Samsiah.
Oleh TKP berlangsung dari pukul 20.00 WIB hingga 21.00 WIB.
Dari olah TKP tersebut, pihak kepolisian menemukan sebuah gunting yang dipakai oleh tersangka untuk membunuh Samsiah.
"Kami menemukan satu buah gunting yang masih terdapat noda darah dan sidik jari tersangka," kata Kompol Putu Kholis Aryana, Senin malam, dikutip dari Kompas.com.
Dari oleh TKP, polisi juga mengetahui bahwa tersangka membawa lari uang dan ponsel korban.
Namun harta milik majikan korban tidak ada yang hilang sama sekali.
"Harta majikan tidak ada yang hilang, yang hilang hanya harta korban seperti handphone dan uang," kata Putu.
3. Dibunuh karena masalah pribadi
Hari ini, Selasa (7/11/2017), dikonfirmasi oleh awak media, Putu mengungkapkan Samsiah diduga dibunuh karena ada permasalahan pribadi.
"Diduga (Samsiah dibunuh) karena masalah pribadi," ujar Putu saat dikonfirmasi, Selasa.
Namun, Putu belum menjelaskan apa sebenarnya masalah pribadi tersebut.
Menurut Putu, jika Samsiah merupakan korban perampokan, maka barang-barang berharga milik majikannya pasti raib.
4. Hasil Visum
Hasil visum yang dilakukan oleh Rumah Sakit Polri kini telah diumumkan oleh kepolisian.
Dari visum, ditemukan adanya luka tusukan dan jeratan di leher korban, yang membuat tulang leher korban patah.
Patah tulang leher tersebut yang membuat Samsiah meninggal dunia.
"Dari hasil analisa tim dokter, kematian korban disebabkan adanya kekerasan benda tumpul di leher yang mengkibatkan patah leher sehingga korban mati lemas. Ini biasa terjadi di kejahatan dengan modus jerat," kata Putu di Polres Depok, Selasa.
5. Pria yang Terekam Kamera CCTV Diduga Pembunuh PRT di Depok
Dari sekitar rumah milik Gultom, terekam oleh CCTV sesosok pria yang diduga merupakan pembunuh Samsiah.
"Diduga kuat pelakunya yang terekam oleh (kamera) CCTV, tapi masih kami dalami lagi," kata Putu.
Dalam rekaman CCTV yang terpasang di rumah Gultom tersebut, terlihat tersangka mondar-mandir di dekat rumah sebanyak dua kali pada hari Minggu sekitar pukul 08.00 WIB dan sekitar pukul 11.00 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar